CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

welcome

Selasa, 20 November 2012

Asal mula tata surya - Teori terbentuknya tata surya

TEORI KABUT



Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.




TEORI PASANG SURUT


Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.



TEORI AWAN DEBU(PROTO PLANET)


Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.



TEORI PLANETESIMAL


Thomas C . Chamberlin seorang ahli geologi dan Forest R Moulton seorang ahli astronomi mengemukakan teori yang dikenal dengan teori planetesimal yang berarti planet kecil. Teori ini menyatakan bahwa matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang. Suatu saat matahari berpapasan dengan sebuah bintang dengan jarak yang tidak terlalu jauh shingga terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, serta bagian dari massa matahari tertarik kearah bintang. Pada waktu bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan mathari dan sebagian lagi terhambur keluar angkasa disekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi orbitnya.



TEORI BINTANG KEMBAR


Menurut teori ini, matahari mungkin merupakan bintang kembar. Kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Akibat pengaruh gaya gravitasi bintang lainnya maka kepingan-kepingan ini bergerak mengitari bintang-bingtang itu dan menjadi planet-planet. Bintang yang tidak meladak tetap sebagai bintang yang sekarang disebut dengan matahari.



TEORI BIG BANG



 pada akhir 1950an para pembela teori keadaan telah mulai agak mundur ketika para ahli astronomi memprediksi sumber gelombang radio jauh yang berasal dari quasar yang jaraknya sangat jauh. ini merupakan bukti adanya dentuman besar (big bang).
 tahapan terjadinya dentuman besar :
 1. segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga menjadi kira-kira 2000 kali matahari.
 2. sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. satu detik setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar yaitu elektron, proton, neutron dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin.
 3. kira-kira 500 ribu tahun telah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000 K. partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam semesta.
 4. gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur. dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
 5. antara satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
 6. satu diantara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi bimasakti yang didalamnya adalah tata surya kita dengan matahari sebagai bintang yang terdekat dengan bumi.

0 komentar:

Posting Komentar