Sudah beberapa
minggu ini aku mulai merasakan perubahannya. Dia yang sekarang berbeda dengan
dia yang dulu, dia berubah telah benar benar berubah. Aku pun merasakan perubahan
pada diriku tapi sungguh perubahanku ini dikarnakan sikapnya yang telah trlebih
dahulu berubah. Dia yang sekarang selalu sibuk dengan urusannya, selalu sibuk
dengan teman barunya, aku terabaikan, aku selalu dinomor duakan. Perasaanku itu
yang terus merasuk dalam pikiranku. Ingin
rasanya memberontak, ingin rasanya aku menyadarkan dirinya bahwa ini tidak adil
untukku. Namun hari berganti hari telah kami lewati dengan menahan rasa, dan
pada hari ini tepatnya 4 oktober dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini,
aku berusaha menolak namun apa daya aku tidak mungkin memperjuangkannya
sendirian.
Setelah putusnya
kami akupun baru menyadari akan adanya orang ketiga yang mungkin sudah menyita perhatiannya, alasan
yang juga membuat dia berubah. Aku tidak tau harus berbuat apa, ingin rasanya
ku melarang namun aku siapa? aku bukan siapa siapamu lagi. Biarkanlah bukankah
cinta itu memberi tanpa balas? Mungkin tangisku tidaklah lagi menjadi masalahmu
tidak lagi seperti dulu. Jika kita benar mencintai seseorang kita akan
senantiasa mendoakannya meski sekarang dia tak lagi bersama.
0 komentar:
Posting Komentar